Pengalengan terkenal dengan perkebunan teh Malabar yang didirikan sejak 1860. Kala itu, keindahan Gunung Malabar telah menambatkan hati meneer-meneer Belanda untuk melancong ke sini. Tak hanya tempat istirahat, mereka juga mulai membangun proyek irigasi dan berdagang.
Salah satunya adalah KAR Bosscha. Arsitek Belanda ternama ini akhirnya memutuskan bermukim di sana dan membangun istana mungilnya. Bosscha juga akhirnya memilih dimakamkan di sana.
Hingga kini, peninggalannya masih terawat utuh. Rumah kediamannya dijadikan wisma oleh PT Perkebunan Nusantara. Sementara makamnya dengan kubah berwarna putih, berdiri tegak di depan rumahnya dulu.
Pengalengan sejatinya tak hanya menawarkan romantisme dari zaman kolonial. Anda juga bisa berolah raga menyusuri perkebunan teh Malabar. Di sana ada pula pemandian air panas Cibolang untuk menghilangkan lelah.
Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk menikmati kemewahan ini. Setiap kamar wisma PTPN bisa disewa dengan harga antara Rp 220-270 ribu per malam. Beberapa penginapan milik penduduk sekitar bertaraf melati, juga tersebar di sini. /Dew
Sumber gambar: http://jagaindonesia.com/blog/wp-content/uploads/2014/07/PERKEBUNAN-TEH-RANCABALI2.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar